Prabu Jayabaya raja Kediri bertemu pendita dari Rum yang sangat sakti, Maulana Ali Samsuyen. Ia pandai meramal serta tahu akan hal yang belum terjadi. Jayabaya lalu berguru padanya, sang pendeta menerangkan berbagai ramalan yang tersebut dalam kitab Musaror dan menceritakan penanaman orang sebanyak 12.000 keluarga oleh utusan Sultan Galbah di Rum, orang itu lalu ditempatkan di pegunungan Kendenag, lalu bekerja membuka hutan tetapi banyak yang mati karena gangguan makhluk halus, jin dsb, itu pada th rum 437, lalu Sultan Rum memerintahkan lagi di Pulau Jawa dan kepulauan lainnya dgn mengambil orang dari India, Kandi, Siam. Sejak penanaman orang-orang ini sampai hari kiamat kobro terhitung 210 tahun matahari lamanya atau 2163 tahun bulan, Sang pendeta mengatakan orang di jawa yang berguru padanya tentang isi ramalan hanyalah Hajar Subroto di G. Padang.
Kamis, 20 Maret 2014
Rabu, 19 Maret 2014
Memahami apa itu Karakter
Karakter adalah jati diri yang ada pada manusia dan juga kematangan dari seseorang. Karakter di bentuk dari faktor genetik yaitu keturunan, psikis yaitu perlakuan keluarga dan juuga di pengaruhi oleh faktor lingkungan. Karakter serin di sebut juga kepribadian manusia itu sendiri, manusia lahir membawa kepribadian. Kepribadian seseorang tergantung oleh sifat yang dimiliki oleh individu itu sendiri. Kepribadian seseorang dapat dilihat dari sifat yang dimilikinya. Didunia ini banyak berbagai sifat yang dimiliki oleh manusia. Bahkan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya sangatlah berbeda beda. Jangankan manuisa satu denngan yang lain orang kembar saja yang hidup dalam satu kandungan ibunya saja memiliki sifat yang berbeda dengan saudara kembarnya. Sifat sangat menentukan bagaiman kita hidup untuk mnegmbil suatu masalah yang ada di dunia ini, dan sikap pula menunujukkakn bahwa tingkat kematangan berfikir kita atau tingkat kedewasaan yang kita miliki. Berbagai sifat yang ada tidak semuanya negatif dan tidak semuanya positif. Terdapat kategori sifat yaitu sifat baik dan jelek dari dua kategari sifat itu terdapat banyak macam sifat-sifat yang ada di dalamnya. Tidak selamnya sifat jelek itu berpengaruh terhadap kejelekan terhadap kehidupan kita. Begitupun sebaliknya, tidak selamnya sifat baik perpengaruh baik juga terhadap kita bila sifat itu berlebian juga akan menimbulkan suatu yang berlebihan juga terhadap kita. Sifat dapat kita memiliki melalui kebiasaan sehari- hari ataupun melalui keluarga, lingkungan dan juga individu itu sendiri. Jika kita memiliki sifat yang kurang baik alangkah baiknya kita untuk mengngurangi sifat itu dalam kehidupan sehari hari dan lebih baiknya lagi jika sifat itu di buang dan dihilangkan dari kepribadian kita agar kita dapat menjadi keribadian yang baik bila dinilai oleh orang lain.
Ramalan Jayabaya tentang Zaman Edan
Melanjutkan tentang Ramalan Jangka Jayabaya, bait 140 – 158
menceritakan tentang munculnya Zaman Edan yang ditandai dengan
ketimpangan-ketimpangan: adanya krisis kepemimpinan, krisis moral,
krisis ekonomi, berbagai bencana alam, hingga diberlakukannya sistem
otonomi daerah. Hal-hal tersebut sudah diceritakan oleh Prabu Jayabaya
pada bait terakhir Jangka Jayabaya.
Setelah melalui zaman Edan,
bangsa Nusantara akan kedatangan seorang pemimpin yang akan memulihkan
kekacauan di Nusantara dan mengantarkan bangsa ini sebagai mercusuar
dunia.
Sabtu, 15 Maret 2014
Bait Terakhir Ramalan Jayabaya
140.
polahe wong Jawa kaya gabah diinteri
endi sing bener endi sing sejati
para tapa padha ora wani
padha wedi ngajarake piwulang adi
salah-salah anemani pati
endi sing bener endi sing sejati
para tapa padha ora wani
padha wedi ngajarake piwulang adi
salah-salah anemani pati
tingkah laku orang Jawa seperti gabah ditampi
mana yang benar mana yang asli
para pertapa semua tak berani
takut menyampaikan ajaran benar
salah-salah dapat menemui ajal
mana yang benar mana yang asli
para pertapa semua tak berani
takut menyampaikan ajaran benar
salah-salah dapat menemui ajal
141.
banjir bandang ana ngendi-endi
gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni
gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni
marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti
banjir bandang ana ngendi-endi
gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni
gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni
marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti
banjir bandang dimana-mana
gunung meletus tidak dinyana-nyana, tidak ada isyarat dahulu
sangat benci terhadap pendeta yang bertapa, tanpa makan dan tidur
karena takut bakal terbongkar rahasianya siapa anda sebenarnya
gunung meletus tidak dinyana-nyana, tidak ada isyarat dahulu
sangat benci terhadap pendeta yang bertapa, tanpa makan dan tidur
karena takut bakal terbongkar rahasianya siapa anda sebenarnya
Jumat, 14 Maret 2014
Best Friends Forever
Senja ini langit berawan merah. Aku amat bosan dirumah, akhirnya aku berniat bersepeda
mengelilingi desa sambil menikmati pemandangan senja hari yang indah ini . Namun, saat aku hendak mengambil sepedaku ternyata
di depan rumahku sudah ada seorang gadis berambut panjang sebahu dengan wajah
yang tersenyum menatapku . Oh ya itu Fafa. Dia adalah sahabat kecilku.
“Hai Fa, tumben kamu kerumahku. Ada apa?” tanyaku seraya membalas senyumanya .
“ Aku hanya ingin mengajakmu berjalan-jalan menikmati pemandangan indah di pinggir sungai . Kamu mau?” tawar Fafa .
“Boleh juga, tuh . Yuk naik sepedaku saja !” jawabku . Aku dan Fafa
“Hai Fa, tumben kamu kerumahku. Ada apa?” tanyaku seraya membalas senyumanya .
“ Aku hanya ingin mengajakmu berjalan-jalan menikmati pemandangan indah di pinggir sungai . Kamu mau?” tawar Fafa .
“Boleh juga, tuh . Yuk naik sepedaku saja !” jawabku . Aku dan Fafa
lalu pergi ke sungai .
Tak lama kemudian, akhirnya kami sampai di tepi sungai . Kami pun turun dari
sepeda, dan duduk bersama dikursi yang terbuat dari batu.
“Kenapa wajahmu sedih seperti itu, Mir ?” Tanya Fafa yang rupanya menangkap raut wajah gelisahku. .
“Kenapa wajahmu sedih seperti itu, Mir ?” Tanya Fafa yang rupanya menangkap raut wajah gelisahku. .
Rabu, 12 Maret 2014
Indahnya Persahabatan
Pada
siang hari, aku bermain dengan Vera di pinggir hutan . Namun begitu aku
mengikat tali sepatuku yang lepas, Vera tiba-tiba menghilang .
“Veraaa.. dimanaa kamu??” teriaku sambil
terus mencari Vera . Vera memang anak yang usil, jail, nekat dan suka bercanda
..
“Kemana lagi sih ini anak, pake ngumpet
segala ..“ ucap ku dalam hati . Karna sudah lama aku mencarinya, dan hari pun
sudah mulai sore, aku sengaja mengancam Vera.
“Keluar kamu Ver,
kalo ga mau, aku pulang aja deh!!!“ ucapku kesal .
Rabu, 05 Maret 2014
Ramalan Sabdo Palon
Ramalan Sabdo Palon
( Terjemahan bebas bahasa
Indonesia )
Langganan:
Postingan (Atom)