Jumat, 14 Maret 2014

Best Friends Forever

           Senja ini langit berawan merah. Aku amat bosan dirumah, akhirnya aku berniat  bersepeda mengelilingi desa sambil menikmati pemandangan senja hari yang indah ini . Namun, saat  aku hendak mengambil sepedaku ternyata di depan rumahku sudah ada seorang gadis berambut panjang sebahu dengan wajah yang tersenyum menatapku . Oh ya itu Fafa. Dia adalah sahabat kecilku.
   “Hai Fa, tumben kamu kerumahku. Ada apa?” tanyaku seraya membalas senyumanya .  
 “ Aku hanya ingin mengajakmu berjalan-jalan menikmati pemandangan indah di pinggir sungai . Kamu mau?” tawar  Fafa . 
  “Boleh juga, tuh . Yuk naik sepedaku saja !” jawabku . Aku dan Fafa
lalu pergi ke sungai . Tak lama kemudian, akhirnya kami sampai di tepi sungai . Kami pun turun dari sepeda, dan duduk bersama dikursi yang terbuat dari batu.  
 “Kenapa wajahmu sedih seperti itu, Mir ?” Tanya Fafa yang rupanya menangkap raut wajah gelisahku. .


        “Emm, ga papa kok. Aku hanya teringat cerita teman-temanku di kelas  tadi . “ jawab ku berusaha tersenyum manis untuk menutupi kesedihanku. 
        “Emang  temen kamu cerita apa?” tanyanya penasaran .
        “Tadi di kelas, Bella berulang tahun yang ke 13 tahun. Aku, Anna, Naomi, dan teman lain memberi ucapan selamat ulang tahun kepadanya . “ jawabku. 
        “Lalu mengapa kamu sedih?” Tanya Fafa lagi belum puas.
        “karena saat itu aku bertanya kepada Bella, siapa yang pertama kali memberi ucapan selamat ulang tahun padamu? Dan dia menjawab, Mama tersayangku dong . Nah, pada saat itu juga aku bertanya pada teman yang lain dengan pertanyaan yang sama. Dan jawabanya pun sama persis dengan apa yang di jawab oleh Bella. Saat itu aku jadi sedih. Dari dulu aku ingin sekali mendapat ucapan ulang  tahun pertama dari seorang Mama . Namun, bagaimana mau mengucapkan? hari ulang tahunku saja Mama tak pernah ingat . Mama selalu sibuk dengan urusannya sendiri . Aku sebenarnya merasa tidak mendapat perhatian darinya .” Jawabku panjang lebar .
       “Udahlah Sa, ga usah di pikirin terlalu dalam. Bukan hanya kamu saja, nasibku juga sama sepertimu. Walaupun kita tidak mendapat perhatian lebih dari seorang Mama, tapi kita bersyukur masih ada Mama disamping kita. Yang hadir di tiap harinya. Iya kan?”  jelasnya. 
        “Iya juga sih Fa. makasih ya Fa, selama ini kamu sudah banyak membantuku . Kamu emang  Sahabat terbaikku!” sorakku. 
        “Ya tentu, itukan gunanya aku sebagai sahabat. .hehe...Oh iya Sa, aku pinjem sepedamu boleh gak?” pinta Fafa tersipu-sipu. 
        “Ya boleh lah,untuk apa memang?” jawabku seolah tak tahu.
        “Untuk dagang cilok keliling!” celotehnya. “Ya tentu aja, buat latihan bersepedaku yang belum bisa jago sepertimu” sambungnya. 
          Kami lalu pergi menuju tanah lapang dan aku akan melatih Fafa bersepeda disana. Satu jam lebih telah berlalu , Fafa pun sudah lumayan bisa menguasai sepeda ontelku, yang tampak lebih besar dibanding dirinya. Karena langit mulai remang, dan sepertinya sang surya sudah kembali ke peraduannya. Aku dan Fafa memutuskan untuk kembali kerumah .   “Fa, besok kita lanjutkan lagi yah?kamu datang kerumahku pukul 3 sore. Oke?” ajakku .   “Iyaa......, oke deh!” Balasnya bersemangat Fafa .
           Pada keesokan harinya saat aku pulang sekolah, aku mampir dahulu ke kedai Mak Siti untuk membeli rujak uleg buatannya yang enak itu.   Lalu sesampainya di rumah, aku mengganti bajuku. Kemudian menikmati  rujak yang baru saja ku beli . 
          "Sashaaaa........!" Sebuah lengkingan panjang membuatku tersedak. Buru-buru aku langsung meminum segelas air, sebelum malaikat tiba-tiba mencabut nyawaku ditengah jalan.    
            “Hai Sha, kita jadi mainkan?” tanya Fafa seraya duduk dikursi kayu terasku.  "Iya. Eh kukira yang teriak-teriak tadi orang gila. Lho?" sahutku yang sibuk mengipas-kipasi wajahku yang merah padam.
            "Aih, enak saja  aku masih normal ya?" ucap Fafa tak terima diberi gelar orang gila. "Iya-iya. Mmm....kamu mau rujak? masih banyak lho. Aku membelinya tadi setelah pulang sekolah." Tawarku, dan langsung menunjukan sepiring rujak serta dua buah sendok.             "Boleh juga tuh, aku kan suka makanan pedas" kata Fafa nampak senang. "Oh iya, aku juga bawa buku cerita karyaku. Kamu mau membacanya gak nih?”sambungnya.
            “Iya, eh..kamu ini memang paling  jago ya kalo buat karangan cerita. Buku cerpen dan novel yang kamu buatpun sudah bertumpuk-tumpuk dilemarimu,”ucapku. 
           “Hehe....., iya Sha aku memang paling suka kalau membuat cerita, sehari saja aku tidak menulis, tanganku gatal sekali melihat kertas kosong dan peralatan tulis tergeletak dimeja” terang Fafa. 
          Setelah lumayan lama aku bercakap-cakap dengannya, aku menawarkan Fafa untuk membuat rumah pohon . Fafa pun sepakat dengan ideku..   “Kita akan membuat rumah pohon dimana Sha?” Tanya Fafa .   “Di pinggir sungai aja ya, jadi kita bisa sering main-main disana ..” Jawabku . Kami pun pergi menuju sungai . Sesampainya disana, aku langsung naik kepohon dan mulai membuat rumah pohon. Fafa membantu mencari kayu-kayu di sekitar sungai . Waktu berjalan begitu cepat,  rumah pohon yang ku buat sudah setengah jadi, aku dan Fafa akan melanjutkanya lagi pada besok minggu . Saat itu kami pergi meninggalkan rumah pohon yang kami buat. Dan kembali menuju rumah.   “Fa, rumahku sedang tidak ada orang, bagaimana kalo kamu nginep tempatku saja? Besok kan hari minggu, jadi malam ini aku tidak kesepian..” tanyaku .   “Emm, bagaimana yaa, aku ijin Mamaku dulu yah .. “ jawab Fafa .   “Oke, ku antar saja ya, rumahmu kan lumayan jauh” tawarku .   “Iya boleh “ ucap Fafa . Aku pun mengantar Fafa sampai rumahnya, kemudian Fafa meminta ijin untuk pergi menginap di tempatku. Ibu Fafa mengijinkanya, Fafa menyiapkan baju ganti dan dimasukkan  ke dalam tas yang berwarna biru muda miliknya . Setelah itu , aku dan Fafa pergi kerumahku . Sesampainya dirumahku, aku memasukan sepedaku kedalam garasi  dan mengajak Fafa masuk kedalam rumah .   “Makan malam ini kita mau masak apa ya Fa?” tanyaku .   “Masak nasi goreng saja Sha …” jawab Fafa .   “Ide bagus Fa, aku beli bumbu-bumbunya dulu ya..Kamu mandi dulu saja sanah..” ucapku .   “Okee Sha..”
           Malam ini aku sangat senang, karna bisa di temani sahabtku Fafa, walau pun hanya semalam, entah mengapa hatiku begitu sangat senang.. Sampai-sampai aku ingin seperti ini terus, hidup bersama sahabat pasti akan bahagia . Selama ini, aku sudah melewati masa-masa pahit dan manis bersama Fafa. Aku tak ingin kehilangan sahabat sepertinya.
   “Fa, ayo kita buat nasi goreng ..” tawarku   “iya Sha, pasti bakalan enak nih.. Soalnya kita mbuatnya kan bareng-bareng ..”  jawab Fafa . Setelah nasi goreng buatan aku dan Fafa jadi, kami langsung menyantapnya. Rasanya pun tidak di ragukan lagi enaknya . Tidak sadar karena asik bercanda, ternyata jam dinding sudah menunjukan pukul 11 malam . Akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat . 
           Keesokan harinya, aku bangun lebih awal dari Fafa.   “Fa, ayo bangun..Kita jalan-jalan yukkk…” ucapku dengan perlahan-lahan . Namun sepertinya Fafa tidur sangat nyenyak. Aku memutuskan untuk membiarkanya . Sambil menunggu Fafa bangun lebih baik aku menyirami tanaman dulu . Beberapa saat kemudian Fafa terbangun .   “Hai Fa? Udah bangun rupanya,  km tadi tidur begitu nyenyak ..” kataku .   “Hehe, iya nih.. Mungkin karna kecapean “ sambung Fafa .   “Hemm, iya mungkin yah.. Kita mau ngapaain pagi ini ya Fa?” tanyaku .   “Kita lanjutin mbuat rumah pohon aja yuk??” jawab Fafa .   “Okee, yuk kita kesana sekarang..” kataku . Akhirnya kami menuju ke tepi sungai untuk melanjutkan membuat rumah pohon kami .
           Beberapa jam kemudian rumah pohon yang kami buat sudah jadi .   “Yeyyy. Akhirnya jadi juga ya Fa, lumayan bagus . Ini bisa jadi markas kita berdua..” ucapku..   “Iya mir, kita kalo main kesini aja yahh..” kata Fafa . Setelah itu kami menulis janji-janji persahabatan kami di rumah pohon yang kami buat . Kami menyebut rumah pohon itu adalah
Rumah Penuh Kebahagiaan ..  Di rumah pohon itu kami berbagi cerita dengan penuh kebahagiaan, dengan canda dan tawa.. Dengan hadirnya sahabat, hidupku menjadi lebih berwarna.. 
 Terimakasih untuk SAHABAT terbaiku yang selalu ada dalam suka dan duka..  
SELESAI…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar